Part 1
Bel masuk berbunyi, samudra
bermaksud memasuki kelasnya X MIPA 1 di lantai 2 sekolahnya. Seragam putih
abu-abu yang melekat ditubuhnya tertata rapi dengan tas gendong berwarna putih
membuatnya berhasil menjadi tatapan seluruh siswi yang melihatnya.
“aww!
Sialan!” maki seorang siswi di belakang samudra, samudra menengok kebelakang
mencari asal suara dan benar saja ada siswi yang jatuh akibat di tabrak oleh
salah satu siswi lainnya.
“makanya
hati-hati kalo jalan” bentak siswi yang menabraknya
“eh
sialan! Lo tuh yang gak punya mata” balasnya
Samudra yang melihatnya mencoba
melerai mereka berdua, ia menghampiri siswi yang menabraknya tersenyum
kearahnya
“maafin Ara
ya. Lain kali akui kesalahan sendiri, saya lihat kok tadi anda yang menabrak
Ara.”
Ucapan samudra berhasil membuat
siswi yang tadi menabrak Ara meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Samudra
tersenyum melihat hal tersebut lalu membantu Ara berdiri, sepertinya kaki Ara
terkilir.
“ayok
ke UKS, gue bantuin” tawar samudra
Tidak ada jawaban dari Ara,ia hanya
menatap samudra kesal menganggap bahwa semua ini adalah kesalahan samudra
bagaimana tidak siswi yang tadi menabraknya adalah salah satu dari sekian banyak
fans samudra dan pasti tadi dia buru-buru untuk bertemu dengan samudra.Ara
menerima bantuan Samudra menuju UKS.
==
Di UKS samudra membantu Ara duduk
di tempat tidur yang ada di UKS, samudra tidak kewalahan karena tubuh Ara yang
kurus dan tingginya 160cm berbeda dengannya yang berisi dan tinggi nya 187cm.
Samudra dengan lembut memijat kaki
Ara setelah tadi ia bantu melepaskan sepatu yang melekat di kaki Ara, Ara
meringis kesakitan karena kakinya padahal samudra sudah selembut mungkin
memijat kaki Ara.
“lo
pasti berfikir kalo ini semua gara-gara gue kan” samudra membuka pembicaraan
namun tetap tidak dijawab oleh Ara.
“gue
minta maaf, gara-gara gue lo selalu kena imbasnya.” Samudra menghentikan
kegiatannya Ara menatapnya heran.
“bukan
karena lo kok. Udah ah drama nya, gue gak suka suasana kaya gini, lo tau
sendiri kan. Gue nya aja yang lebay, balik ke kelas aja yuk.”
Samudra menatapnya tersenyum lebar
membuat Ara merasa jijik dan muntah ke wajahnya. Samudra yang melihatnya
tertawa geli.
Samudra dan Ara berteman semenjak
SMP mereka sangat dekat karena masa SMP mereka hampir seluruhnya dihabiskan
bersama, mereka memilih ekskul yang sama dan satu kelas selama dua tahun
berturut. Hingga memilih SMA yang sama juga,banyak orang yang menganggap mereka
itu sudah berpacaran semenjak SMP namun kenyataannya tidak.
Mereka bersahabat hingga kini, tak
ada yang tau perasaan mereka masing-masing. Sekalipun diri mereka sendiri.
“permisi.”
Seseorang masuk ke ruang uks
“saya
yang giliran jaga hari ini, apa ada yang sakit?” lanjutnya mendekati mereka
berdua, Samudra yang merasa sudah tidak dibutuhkan berdiri dan berniat memasuki
kelas.
“gue
ke kelas ya, nanti istirahat gue kesini lagi bawa makanan.”
==
Jam pelajaran pertama sudah selesai
guru yang memberi pelajaran sudah pergi 10menit sebelum bel jam pelajaran
kedua, kelas yang berjumlah 30 siswa terasa sangat ramai karena guru memutuskan
untuk tidak masuk karena alasan pribadi dan tidak memberi tugas.
Samudra menghela nafas kasar,
mendengar ocehan Tio yang duduk di depan samudra yang sedang bergosip tentang
hubungan Salsa dan Febri yang katanya memburuk.
“Sam, lo
gak jenguk Ara? Daripada nganggur disini kaya mayat di awetin.” Ujar Dodi teman
satu bangku Tio
“paling
dia lagi tidur di UKS, kaya gatau dia aja.” Jawab samudra
“gue
heran deh sama lo berdua kenapa kalian gak jadian aja sih?.”
Pertanyaan Dodi tidak mempunyai
efek kepada samudra, sudah banyak orang yang bertanya seperti itu. Dan jawaban
samudra tetap sama
“gue
sama dia itu sahabat,itu gak mungkin terjadi.”
Setelah menjawab samudra pergi dari
kelas menuju kantin dan membelikan makanan untuk dia dan Ara yang kemungkinan
besar sedang tidur di UKS.
==
Benar saja Ara tidur dengan pulas
di UKS,Samudra menghampirinya ia bermaksud untuk membangunkan Ara namun melihat
tidurnya yang sangat pulas ia pun mengurungkan niatnya.
Ia mencari kertas dan pena di tas
Ara yang tergeletak di atas laci disamping tempat tidur menuliskan sesuatu lalu
menaruhnya disamping kantung plastic yang berisi cemilan.
Lo tidur pules banget gak tega gue banguninnya, Gue
beli banyak cemilan buat lo, makan semua Jangan sampe enggak. Btw, Maaf ya buat
kaki lo. Semoga cepet sembuh.
-Samudra
Anugrah Rahardiansyah-
0 komentar:
Posting Komentar