Sabtu, 01 Juli 2017

Tentang Takdir #Part1

Part 1

Bel masuk berbunyi, samudra bermaksud memasuki kelasnya X MIPA 1 di lantai 2 sekolahnya. Seragam putih abu-abu yang melekat ditubuhnya tertata rapi dengan tas gendong berwarna putih membuatnya berhasil menjadi tatapan seluruh siswi yang melihatnya.
          “aww! Sialan!” maki seorang siswi di belakang samudra, samudra menengok kebelakang mencari asal suara dan benar saja ada siswi yang jatuh akibat di tabrak oleh salah satu siswi lainnya.
          “makanya hati-hati kalo jalan” bentak siswi yang menabraknya
          “eh sialan! Lo tuh yang gak punya mata” balasnya
Samudra yang melihatnya mencoba melerai mereka berdua, ia menghampiri siswi yang menabraknya tersenyum kearahnya
“maafin Ara ya. Lain kali akui kesalahan sendiri, saya lihat kok tadi anda yang menabrak Ara.”
Ucapan samudra berhasil membuat siswi yang tadi menabrak Ara meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Samudra tersenyum melihat hal tersebut lalu membantu Ara berdiri, sepertinya kaki Ara terkilir.
          “ayok ke UKS, gue bantuin” tawar samudra
Tidak ada jawaban dari Ara,ia hanya menatap samudra kesal menganggap bahwa semua ini adalah kesalahan samudra bagaimana tidak siswi yang tadi menabraknya adalah salah satu dari sekian banyak fans samudra dan pasti tadi dia buru-buru untuk bertemu dengan samudra.Ara menerima bantuan Samudra menuju UKS.
==
Di UKS samudra membantu Ara duduk di tempat tidur yang ada di UKS, samudra tidak kewalahan karena tubuh Ara yang kurus dan tingginya 160cm berbeda dengannya yang berisi dan tinggi nya 187cm.
Samudra dengan lembut memijat kaki Ara setelah tadi ia bantu melepaskan sepatu yang melekat di kaki Ara, Ara meringis kesakitan karena kakinya padahal samudra sudah selembut mungkin memijat kaki Ara.
          “lo pasti berfikir kalo ini semua gara-gara gue kan” samudra membuka pembicaraan namun tetap tidak dijawab oleh Ara.
          “gue minta maaf, gara-gara gue lo selalu kena imbasnya.” Samudra menghentikan kegiatannya Ara menatapnya heran.
“bukan karena lo kok. Udah ah drama nya, gue gak suka suasana kaya gini, lo tau sendiri kan. Gue nya aja yang lebay, balik ke kelas aja yuk.”
Samudra menatapnya tersenyum lebar membuat Ara merasa jijik dan muntah ke wajahnya. Samudra yang melihatnya tertawa geli.
Samudra dan Ara berteman semenjak SMP mereka sangat dekat karena masa SMP mereka hampir seluruhnya dihabiskan bersama, mereka memilih ekskul yang sama dan satu kelas selama dua tahun berturut. Hingga memilih SMA yang sama juga,banyak orang yang menganggap mereka itu sudah berpacaran semenjak SMP namun kenyataannya tidak.
Mereka bersahabat hingga kini, tak ada yang tau perasaan mereka masing-masing. Sekalipun diri mereka sendiri.
          “permisi.” Seseorang masuk ke ruang uks
          “saya yang giliran jaga hari ini, apa ada yang sakit?” lanjutnya mendekati mereka berdua, Samudra yang merasa sudah tidak dibutuhkan berdiri dan berniat memasuki kelas.
          “gue ke kelas ya, nanti istirahat gue kesini lagi bawa makanan.”
==
Jam pelajaran pertama sudah selesai guru yang memberi pelajaran sudah pergi 10menit sebelum bel jam pelajaran kedua, kelas yang berjumlah 30 siswa terasa sangat ramai karena guru memutuskan untuk tidak masuk karena alasan pribadi dan tidak memberi tugas.
Samudra menghela nafas kasar, mendengar ocehan Tio yang duduk di depan samudra yang sedang bergosip tentang hubungan Salsa dan Febri yang katanya memburuk.
“Sam, lo gak jenguk Ara? Daripada nganggur disini kaya mayat di awetin.” Ujar Dodi teman satu bangku Tio
          “paling dia lagi tidur di UKS, kaya gatau dia aja.” Jawab samudra
          “gue heran deh sama lo berdua kenapa kalian gak jadian aja sih?.”
Pertanyaan Dodi tidak mempunyai efek kepada samudra, sudah banyak orang yang bertanya seperti itu. Dan jawaban samudra tetap sama
          “gue sama dia itu sahabat,itu gak mungkin terjadi.”
Setelah menjawab samudra pergi dari kelas menuju kantin dan membelikan makanan untuk dia dan Ara yang kemungkinan besar sedang tidur di UKS.

==
Benar saja Ara tidur dengan pulas di UKS,Samudra menghampirinya ia bermaksud untuk membangunkan Ara namun melihat tidurnya yang sangat pulas ia pun mengurungkan niatnya.
Ia mencari kertas dan pena di tas Ara yang tergeletak di atas laci disamping tempat tidur menuliskan sesuatu lalu menaruhnya disamping kantung plastic yang berisi cemilan.
Lo tidur pules banget gak tega gue banguninnya, Gue beli banyak cemilan buat lo, makan semua Jangan sampe enggak. Btw, Maaf ya buat kaki lo. Semoga cepet sembuh.


          -Samudra Anugrah Rahardiansyah-
Share:

0 komentar:

Posting Komentar